Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 18:41:41【Kabar Kuliner】715 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(24)
Artikel Terkait
- Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya
- KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat
- Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan
- Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
- Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia
- Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen
- Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai
Resep Populer
Rekomendasi

BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030

Ini kronologi lengkap temuan

Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta

BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat

BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG

Jepang lanjutkan ekspor makanan laut ke China setelah larangan dicabut